Alat pengaman arus lebih adalah pemutus sirkit mini yang selanjutnya disebut MCB. MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya hubungan pendek. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu untuk pemutusan hubungan yang disebabkan beban lebih dengan relai arus lebih seketika digunakan elektromagnet.
Bila bimetal atau elektromagnet bekerja, maka ini akan memutus hubungan kontak yang terletak pada pemadam busur dan membuka saklar. MCB untuk rumah seperti pada sekring, diutamakan untuk proteksi hubungan pendek, sehingga pemakaiannya lebih diutamakan untuk mengamankan instalasi atau konduktornya. Sedang MCB pada APP diutamakan sebagai pembawa arus dengan karakteristik CL (current limiter) dan juga sebagai pengaman arus hubung pendek yang bekerja seketika.
Arus nominal yang digunakan pada APP dengan mengenal tegangan 230/400V ialah: 1.2.4.6.10.16.20.25.35 dan 50 A disesuaikan dengan tingkat VA konsumen. Adapun kemampuan mebuka (breaking capacity) bila terjadi hubung singkat 3 KA dan 6 KA (SPLN 108-1993). MCB yang khusus digunakan oleh PLN mempunyai tombol biru. MCB pada saat sekarang paling banyak digunakan untuk instalasi rumah ataupun instalasi industri maupun instalasi gedung bertingkat.
_________________________________
Sumber: bambangsetya.blogspot.com

Arus nominal yang digunakan pada APP dengan mengenal tegangan 230/400V ialah: 1.2.4.6.10.16.20.25.35 dan 50 A disesuaikan dengan tingkat VA konsumen. Adapun kemampuan mebuka (breaking capacity) bila terjadi hubung singkat 3 KA dan 6 KA (SPLN 108-1993). MCB yang khusus digunakan oleh PLN mempunyai tombol biru. MCB pada saat sekarang paling banyak digunakan untuk instalasi rumah ataupun instalasi industri maupun instalasi gedung bertingkat.
_________________________________
Sumber: bambangsetya.blogspot.com
Baca juga dibawah ini,
Peralatan
- Sensor Controller
- Jenis Hubungan Pada Belitan Transformator Tiga Phasa
- Digital Temperature Controller - Cooler/Heater Control
- Termokopel Sebagai Perangkat Sensor Suhu
- Wiring Diagram Otomatis Mesin Gulung II
- Wiring Diagram Otomatis Mesin Gulung
- Prinsip Kerja Solenoid Valve Pneumatic
- Digital Counter Relay
- Proximity Switch (Sensor Jarak)
- Control Direct Online Starter atau DOL Starter
- RCP relay dan Phase Failure Relay
- Cara Menghitung Kebutuhan Kapasitor Bank untuk Memperbaiki Faktor Daya Berdasarkan Rekening Listrik PLN
- Pemasangan Kapasitor Bank Industri
- Kapasitor Bank Industri
- Umur Kapasitor, Harmonik dan Harmonic Filter Reactor (Detuned Reactor)
- Instalasi Power Factor Controller RVC from ABB
- Dasar Dasar Pneumatic
- Name Plate Motor 3 Phasa (umum)
- Tungku Induksi
- Motor Listrik
- Komponen Komponen Transformator / Transformer / Trafo
- Generator Sinkron
- Generator DC
- Penangkal Petir
- Jenis Jenis Motor DC
Control
- Sensor Controller
- Rangkaian Lift Dua Lantai (Lift Barang)
- Rangkaian Star Delta Auto Manual
- Membuat Panel AMF ATS (switch genset otomatis)
- Rangkaian Kontaktor Star Delta Manual
- Penyederhanaan Pemahaman Ladder Diagram Untuk Pemograman PLC
- Wiring Diagram Motor Bolak Balik (Forward Reverse Three Phase Motor)
- Foto Gambar Pengkoneksian / Penyambungan Rangkaian Kontaktor II
- Foto Gambar Pengkoneksian / Penyambungan Rangkaian Kontaktor
- Digital Temperature Controller - Cooler/Heater Control
- Wiring Diagram Rangkaian Lampu Flip Flop Menggunakan TDR (Timer)
- Wiring Diagram Otomatis Mesin Gulung II
- Wiring Diagram Otomatis Mesin Gulung
- Prinsip Kerja Solenoid Valve Pneumatic
- Digital Counter Relay
- Proximity Switch (Sensor Jarak)
- Control Direct Online Starter atau DOL Starter
- Pengaplikasian Kerja NO dan NC Proteksi Motor Listrik
- RCP relay dan Phase Failure Relay
- Instalasi Power Factor Controller RVC from ABB
- Wiring Diagram Star Delta / Bintang Segitiga
- Hubung Star Delta Motor Induksi 3 Fase
- InterLock Kontaktor / On Off Kontaktor
- Rangkain Pengendali & Rangkain Utama
- Pemograman PLC
0 komentar:
Posting Komentar